Sayangilah Mak Sementara Dia Masih Ada. Kerana Doanya Tiada Hijab










Sayangilah mak sementara dia masih ada. Kerana doanya tiada hijab. Hilanglah satu rahmat bila Mak kembali kepada Pencipta-Nya.




Mak tu,
Walau mulutnya marah, tapi hatinya tidak.

Mak tu,
Walau dia kata lantaklah kamu, tapi otaknya masih fikirkan hal kamu.

Mak tu,
Walau dia kata taknak makan sudah, tapi sedar² lauk kegemaran kamu ada kat atas meja.

Mak tu,
Walau dia kata kamu buat salah kamu tanggung sendiri, tapi dia yg tak tidur malam fikirkan masalah kamu, tahu² dia yg bagi jalan utk kamu selesaikan masalah kamu.

Mak tu,
Walau dia kata kamu jahat, degil, sampai dia penat bagi nasihat, tapi dlm setiap solatnya ada doa utk kamu.

Mak tu,
Walau kamu dah ada keluarga sendiri, tapi dia masih risaukan kesihatan kamu.

Mak tu,
Walau kamu dah besar panjang & tinggal jauh darinya, tapi dia masih gembira jika dpt masakkan & sendukkan nasi ke pinggan anak²nya.

Mak tu,
Walau katanya dia dah tua nak rehat taknak masak dah, tapi dialah paling sibuk memasak bila tahu anaknya nak balik makan.

Mak tu,
Walau nampak dia letih, tapi hatinya paling gembira bila lihat anaknya makan masakannya dgn penuh selera.

Mak tu,
Walau mulutnya kata dia ok, tapi hatinya Allah je yg tahu.




Mak tu,
Walau dia makin tua makin lupa, tapi dia tak pernah lupa janji anak²nya.

Mak tu,
Walau dia kelihatan tenang dikala kamu sedang susah, tapi dialah yg sebenarnya paling sedih.

Mak tu,
Walau dia kelihatan kuat, tapi dialah paling lemah bila anaknya susah.

Mak tu,
Walau dia cakap dia tak suka apa yg kamu buat, tapi dlm diamnya dia cuba mengikut apa yg kamu mahu.

Mak tu,
Tiada gantinya walau berapa harta yg kita ada. Tiada gantinya walau dia buruk atau miskin. Tiada gantinya walau siapapun kamu. Tiada gantinya walau kau dpt mak angkat, mak mertua atau mak apapun yg dilihat jauh lebih sempurna, namun Mak kita takkan pernah sama dgn sesiapa. Sebab dia mak kita. DIA MAK KITA.

Sayangilah mak sementara dia masih ada. Kerana doanya tiada hijab. Hilanglah satu rahmat bila Mak kembali kepada Pencipta-Nya.
.
Kredit : @Farizal Radzali

Untukmu Umat Akhir Zaman. Halaman-dunia




Assalamualaikum,
Di dalam Kitab Suci Al-Qur’an terdapat banyak sekali sinonim untuk kata kiamat. Tidak kurang dari sembilan belas kata di dalam Al-Qur’an itu yang mempunyai makna yang sepadan dengan kiamat. Lebih jelasnya dapat diterangkan sebagai berikut:

Hari Kiamat berarti Yaumus Saa’ah (Hari Kiamat), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.” (QS. Al-Mu’min: 59).

Hari Kiamat berarti Yaumul Ba’tsi (Hari Kebangkitan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) manurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan; maka inilah hari kebangkitan itu…” (QS. Ar Ruum: 56).

Hari Kiamat berarti Yaumud-Din (Hari Agama/Hari Pembalasan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Yang menguasai Hari Pembalasan.” (QS. Al-Faatihah: 3).

Hari Kiamat berarti Yaumul-Hasrah (Hari Penyesalan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Dan berilah mereka peringatan tentang Hari Penyesalan..” (QS. Maryam: 39).

Hari Kiamat berarti Ad-Daarul-Akhirah (Hari Akhirat), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabuut: 64).

Hari Kiamat berarti Yaumut-Tanaad (Hari Panggil Memanggil), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggl memanggil.” (QS. Al-Mu’min: 32).

Hari Kiamat itu dinamakan hari panggil memanggil karena orang yang berkumpul di Padang Mahsyar sebagian memanggil sebagian yang lain untuk meminta tolong.

Hari Kiamat berarti Daarul-Qaraar (Negeri yang Kekal), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Al-Mu’min: 39).

Hari Kiamat berarti Yaumul-Fashli (Hari Keputusan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.” (QS. Ash-Shaffat: 21).

Hari keputusan maksudnya ialah hari Allah SWT memberi keputusan dan pembalasan kepada hamba-Nya.

Hari Kiamat bererti Yaumul-Jam’i (Hari Dikumpulkannya Manusia), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya …” (QS. Asy-Syuura: 7).


Hari Kiamat berarti Yaumul Hisab (Hari Perhitungan), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab (perhitungan).” (QS. Shaad: 53).

Hari Kiamat berarti Yaumul-Wa’iid (Hari Ancaman), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Dan ditiuplah sangkakala, itulah hari terlaksanannya ancaman.” (QS. Qaaf: 20).

Hari Kiamat berarti Yaumul-Khulud (Hari Abadi), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.” (QS. Qaaf: 34).

Hari Kiamat berarti Yaumul-Khuruuj (Hari Keluar dari Kubur), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“(yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya itulah hari keluar (dari kubur).” (QS. Qaaf: 42).

Baca Seterusnya ===> KEHIDUPAN... Dunia Akhir Zaman

Hari Kiamat berarti Al-Waaqi’ah (Hari Kejadian), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Apabila terjadi hari kiamat.” (QS. Al-Waaqi’ah: 1).

Hari Kiamat berarti Al-Haaqqah (Hari Pasti Terjadi), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Hari Kiamat, apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Haaqqah: 1-3).

Hari Kiamat berarti Ath-Thaammatul-Kubra (Hari Malapetaka yang Maha Besar), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.” (QS. An-Naazi’aat: 34).

Hari Kiamat berarti Ash-Shaakh-khah (Hari Suara yang Menggelegar), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua).” (QS. ‘Abasa: 33).

Hari Kiamat berarti Al-Aazifah (Hari yang tiba-tiba), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut in:
“Telah dekat terjadinya kiamat.” (QS. An-Najm: 57).

Hari Kiamat berarti Al-Qaari’ah (Hari Bencana), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Hari Kiamat, apakah hari kiamat itu? tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Qaari’ah: 1-3).

Hari Kiamat berarti tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu suatu kejadian yang sangat dahsyat.” (QS. Al-Hajj: 1).

Diriwayat dari sahabat Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang ingin melihat fenomena Hari Kiamat (dengan gambaran yang jelas) seakan-akan ia melihatnya di depan mata, maka hendaknya ia membaca (Surah At-Takwiir); Apabila matahari digulung dan apabila bintang-bintang berjatuhan dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan …” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Al-Hakim).

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri ra Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Bumi akan dilipat seperti roti pada hari kiamat dan Allah akan menggenggamnya sebagaimana kamu menggenggam rotimu yang kau siapkan untuk bekal dalam perjalanan …” (Riwayat Al-Imam Bukhari)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah berkata:

“Pada hari kiamat manusia akan tenggelam dalam keringatnya sendiri yang tingginya mencapai mulut dan telinga mereka.” (Riwayat Imam Bukhari dan Ahmad).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Ketika kiamat terjadi, dua orang yang hendak berjual beli telah menghamparkan kain di hadapan keduanya, tidak sempat lagi meneruskan jual beli dan tidak pula sempat melihat kain. Ketika Kiamat terjadi, seseorang yang baru selesai memerah susu sapinya tidak sempat lagi meminumnya. Ketika kiamat terjadi seseorang yang sedang memperbaiki kolamnya tidak sempat lagi meminum airnya. Ketika Kiamat terjadi seseorang yang mengangkat makanan ke mulutnya, tidak sempat lagi memakannya.” (Riwayat Imam Bukhari).

Maka,  untukmu umat akhir zaman,  adakah kita semakin leka dan sudah tidak peduli dengan peringatan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad s.a.w dan peringatan dariNya yang banyak terkandung didalam Al Quran berkaitan hari kiamat? 

Ciri - ciri dan sifat Wanita Solehah menurut Islam. Halaman-dunia

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

"Wanita (istri) solehah
adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka." (An-Nisa: 34)
Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan di antara sifat wanita shalihah adalah taat kepada Allah dan kepada suaminya dalam perkara yang ma'ruf lagi memelihara dirinya ketika suaminya tidak berada di sampingnya.
"Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada suaminya, karena itulah Allah berfirman: "Wanita shalihah adalah yang taat," yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada." Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suaminya tidak ada (sedang bepergian, pen.), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya." (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.177)

Sifat dan Ciri Wanita Solehah
Wanita merupakan salah satu mahkluk yang diciptakan Oleh Allah SWT. Dalam ajaran islam Wanita memiliki kedudukan yang sangat agung. Islam sangat menjaga harkat dan martabat seorang wanita. Wanita yang dimuliakan dalam Islam adalah wanita sholehah.

Seorang muslimah tidak cukup hanya dengan muslimah saja, tetapi wanita muslimah yang mulia harusnya memiliki sifat yang sholehah. Lalu apasajakah sifat-sifat wanita sholehah tersebut. Berikut ini merupakan beberapa ciri dari wanita sholehah, antara lain:

1. Wanita yang beriman
Ciri wanita sholehah yang pertama yaitu wanita yang beriman bahwa Allah SWT adalah Rabbnya dan Muhammad SAW adalah nabi-NYA, dan mengakui bahwa Islam adalah pedoman hidupnya.

2. Wanita yang selalu menjaga sholat
Wanita sholehah selalu menjaga sholatnya, melaksanakan sholat tepat waktu, menjaga wudhu nya serta khusyu’ dalam melaksanakan sholat. Karena sholat merupakan tiang agama serta yang membetengi diri dari perbuatan keji dan munkar.

3. Wanita yang paham tentang ajaran Islam
bekal utama bagi setiap umat islam yaitu paham akan ajaran-ajaran islam, dana bisa membaca ayat-ayat alquan serta mengamalkannya. Hal tersebut merupakan dasar untuk dapat mewujudkan terwujudnya rumah tangga dengan pondasi yang kokoh dan selalu mendapat ridho-NYA.

4. Wanita yang pandai mengaji
Wanita sholehah selanjutnya yaitu wanita yang pandai melantunkan ayat-ayat alquran. terdapat banyak kemuliaan dan kebaikan didalam Al-quran, selain untuk menyejukkan hati, lantunan ayat suci al-quran dapat merangsang perkembangan otak anak dan mampu meningkatkan intelegensinya. Untuk para wanita yang sedang mengandung hendaknya sering-sering membaca lantunan ayat-ayat suci al-quran, agar kelak generasi yang lahir dari rahim kita menjadi generari yang cerdas serta berakhlak mulia.

5. Wanita yang taat kepada suami
Wanita sholehah selalu menjaga ketaatan kepada suaminya, selalu menuruti perintah suami, seiya sekata, sopan kepada suami, selalu sayang kepadanya, melayani dengan keikhlasan dan kasih sayag, serta tidka menyakiti hatinya.

6. Wanita yang tidak berkhalwat
Wanita sholehah tidak suka berkhalwat (berdua) dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

artinya: “Tidaklah seorang wanita itu berkhalwat dengan seorang laki-laki, kecuali setan menjadi pihak ketiganya” (Riwayat Ahmad)

Dia dilarang bepergian jauh kecuali dengan mahramnya, sebagaimana pula dia tidak boleh menghadiri pasar-pasar dan tempat-tempat umum kecuali karena mendesak. Itupun harus berjilbab. Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Artinya: “Seorang wanita dilarang mengadakan suatu perjalanan sejarak sehari semalam keculai disertai mahramnya” (Mutafaq Alaih)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Diizinkan bagi kalian keluar rumah untuk keperluan kalian (wanita)” (Mutafaq Alaih)


7. Wanita yang tidak menyerupai laki-laki
Wanita sholehah adalah wanita yang tidak berpenampilan seperti laki-laki. seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita-wanita yang menyerupai laki-laki”

Juga tidak menyerupai wanita-wanita kafir dalam hal-hal yang menjadi ciri khusus mereka, baik berupa pakaian, maupun gerak-gerik dan tingkah laku.

8. Wanita yang pandai menjaga silaturahmi
Wanita sholelah selalu menjaga silaturahmi dengan kalangan wanita dan selalu menyeru ke jalan Allah dengan saling berkunjung. Selain itu selalu mengamalkan kebaikan.

9. Wanita yang selalu pandai menjaga syahwat
Wanita muslimah selalu menjaga hatinya dari syubhat maupun syahwat. Memelihara matanya dari memandang yang haram. Allah Subhaanahu wata’ala berfirman:

Artinya : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nur: 31)

Menjaga farjinya, memelihara telinganya dari mendengarkan nyanyian dan perbuatan dosa. Memelihara semua anggota tubuhnya dari penyelewengan. Ketahuilah yang demikian itu adalah takwa.

10. Wanita yang pandai membagi waktu
Wanita muslimah selalu menjaga waktunya agar tidak terbuang sia-sia,baik siang hari atau malamnya. Maka dia menjauhkan diri dari ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), mencaci dan hal lain yang tidak berguna.

Artinya: “Janganlah kalian saling dengki, saling membenci, saling mencari kesalahan dan bersaing dalam penawaran, namun jadilah hamba-hamba Allah yang bersatu” (Riwayat Muslim).

11. Wanita yang pandai menjaga rahasia suami
Seorang istri yang sholelah selalu menjaga rahasia dari suaminya, terlebih penting selalu menjaga rahasia tentang berhubungan badan antara istri dan suaminya. Seperti dalam hadis berikut ini

“Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad 6/456,)

12. Wanita yang menjaga penampilannya untuk suami
Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417.)

13. Wanita yang selalu setia mendampingi Suaminya
Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta’ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

14. Wanita yang pandai bersyukur
Istri sholehah adalah wanita yang pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)

.15. Wanita yang senantiasa menjaga aurat
Dapat dikatakan menjadi seorang wanita sholehah jika ia pandai menjaga auratnya. Salah satu kwajiban bagi seorang muslimah yaitu menutup aurat dan menjaga nya dengan baik.

16. Wanita yang memiliki sifat keibuan
Sifat keibuan dari seorang wanita muncul karena adanya rasa cinta dan kelmbutan rasa yang diberikan kepada anak. Seorang suami pasti akan lebihh bangga memiliki istri yang bersifat keibuan, karena sudah pasti dapat dipercaya untuk bertanggung jawab menjaga anaknya.

17. Wanita yang pandai menjaga diri
Wanita sholehah selalu berhati-hati dalam berkata, menjauhi gibah karena akan mendatangkan fitnah.

18. Wanita yang cerdas
Bukan berarti wanita yang cerdas adalah wanita yang selalu berpendidikan tinggi. Wanita yang cerdas yaitu wanita yang panda membagi waktu, wanita yang pandai mendidik anak-anaknya, dan kebaikan-kebaikan lainnya.

19. Wanita yang mampu menghibur suami
Istri sholehah yaitu istri yang mampu menghibur suaminya ketika sedang lelah,atau sedang bersedih. Wanita sholelah selalu mampu menyenang hati suaminya.

20. Wanita yang melayani suaminya dengan ikhlas
Jangan sekali sekali menolak ajakan suami untuk bersenang-senang, karena Allah akan melaknatmu. Selalu berikan pelayanan yang menyenangkan agar suamimu lebih mencintaimu.

21. Wanita yang tidak pemalas
Sudah kodratnya seorang wanita yaitu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak dan pekerjaan lainnya. Stop menjadi wanita pemalas agar suamimu semakin betah dirumah.

22. Wanita bukan pemcemburu
Cemburu boleh saja asalnya tidak menjadi pencemburu. Berikan kepercayaan anda kepada suami anda dan setia lah kepada suami anda.

23. Wanita yang tidak keluara rumah tanpa izin dari suami
Istri sholehah tidak akan keluar rumah tanpa mendapatkan izi dari suaminya. Jika ada keperluan mendesak upayakan agar anda selalu meminta ijin dari suami.

24. Wanita yang pandai mempercantik diri
Istri sholehah selalu tampil cantik dihadapan suaminya. Selalu memberikan kenyamanan untuk suami, enak di pandang dan menyenangkan. Namun usahakan untuk tidka berlebihan ya…

25. Wanita yang tidak mudah marah kepada suami
Wanita sholehah selalu menjaga perkataannya. Apalagi jika sudah bersuami, istri akan selalu menghargai sang suami dan selalu menjaga lisannya.

26. Wanita yang berakhlakul karimah
Wanita yang senatiasa menjaga tutur bahasanya, santun dalam berbicara, lembut perangainya dan berprilaku sopan terhadap suaminya.

27. Wanita yang selalu beristighfar
Wanita sholehah tertanam rasa tajut kepada Allah jika melakukan kesalahan atau perbuatan yang dilarang dan di benci oleh Allah. Sehingga wanita sholehah selalu menjaga diri dengan selalu beristighfar dan selalu memohon ampunan dari Allah SWT.

28. Wanita yang tidak berpuas diri
Wnaita sholehah selalu rendah hati, tidak sombong. Mereka selalu ingin terus belajar dan mencari ilmu. Mereka tidka pernah berpuas diri akan ilmu yang dimilikinya.

29. Wanita Sholehah selalu sederhana
Wanita sholehah memiliki iman yang sempurna, sehingga mereka tidak tergoda oleh kemewahan dunia. Merka selalu hidup sederhana dan selalu bersyukur akan nikmat yang telah Allah berikan untuknya.

30. Wanita yang berpedoman kepada Al-quran dan Al-Hadist
Al-qur’an dan Hadist sellau menjadi pedoman hidupnya, agar tidak tersesat dan selalu berada dijalan yang benar. Dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits, maka ketenangan dan ketentraman akan diperoleh serta mendapatkan syafaatnya kelak di yaumil kiyamah.

Lima Cara Pergaulan Wanita Menurut Islam. Halamam-Dunia



بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sesungguhnya terdapat banyak pesan dari Nabi Muhammad s.a.w untuk kaum wanita namun adakah diingati dan dituruti pesan itu. Didalam blog ini saya nyatakan Lima Pesan Rasulullah Kepada Wanita Dalam Pergaulan. Pergaulan merupakan sesuatu perkara yang amat penting buat manusia khususnya buat kaum wanita agar tidak terjerumus kearah dosa dan fitnah.

Allah SWT menciptakan manusia dalam dua jenis kelamin, yakni lelaki dan wanita. Dilahirkan sebagai wanita adalah sebuah anugerah yang sangat indah dan dilindungi didalam Islam. Sebuah anugerah yang tidak dimiliki oleh lelaki sekalipun.  Anugerah tersebut akan semakin bertambah jika ia menjadi muslimah yang selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah semata mata.

Akan tetapi, menjadi wanita muslimah tidaklah mudah, akan banyak sekali godaan yang menghampiri dalam pencapaiannya. Terlebih lagi ketika memasuki masa remaja, godaan untuk menuju wanita muslimah sangatlah berat apabila sedari diri ia tidak diajarkan mengenal Allah. Salah satu godaan terbesar adalah ketertarikan kepada lawan jenis, fesyen dan sebagainya.

Bukan hal yang mudah bagi remaja muslim untuk melewati masa ini. Akan tetapi, akan sungguh indah balasan Allah kepada wanita yang berhasil melewati masa pubertas ini. Kekhawatiran ini juga dirasakan oleh Rasulullah SAW. Hingga beliau menitipkan pesan kepada kaum wanita dalam pergaulan hidupnya sehari-hari, agar terhindar dari pergaulan yang dilarang dalam Islam. Berikut ini adalah lima pesan Rasulullah untuk kaum wanita dalam pergaulan.

1. Dilarang untuk Berkholwat (berdua-duan)
Banyak sekali alasan remaja lelaki dan wanita untuk berjalan bersama. Mereka memakai alibi sebagai teman untuk boleh  berduaan kemana-mana, seperti berangkat ke sekolah, dan pulang sekolah bersama. Hal ini merupakan gambaran umum remaja pada zaman sekarang. Sudah tidak ada lagi batasan-batasan mengenai pergaulan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan mereka tidak lagi menjaga adab-adab bergaul dengan lawan jenisnya. Untuk itulah Rasulullah SAW berpesan kepada umatnya agar tidak berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Karena jika mereka hanya berdua laki-laki dan perempuan, maka ketiga yang mendampinginya adalah syaitan.
Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkhutbah di hadapan manusia di Jabiyah (suatu perkampungan di Damaskus), lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena syaitan adalah orang ketiganya, maka barangsiapa yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin.” (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)

2. Menundukkan Pandangan
Pesan kedua Rasulullah kepada wanita dalam pergaulannya adalah menjaga pandangannya. Hal ini tidak untuk wanita saja, melainkan juga untuk kaum lelaki. Karena pandangan dua manusia yang berbeza jenis kelamin termasuk panah-panah syaitan. Jika hanya sepintas berpandangan itu tidak masalah, namun yang jadi masalah adalah ketika mereka memandang dalam waktu yang lama. Untuk itu segeralah tundukkkan kepala sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi fikiran serta hati kita.

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim)

Wahai Lelaki Beriman, Tundukkanlah Pandanganmu dan Peliharalah Kemaluanmu Kerana Ia Lebih Suci Buat Kamu Dan Ingatlah Bahawa Allah Sentiasa Melihat Apa Yang Kamu Lakukan

Allah berfirman,"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (An-Nuur 24:30)

Wahai Wanita Beriman, Tutuplah Auratmu Dgn Sempurna Dengan Menutupi Dada dan Juga Menutup Seluruh Badan Dengan Pakaian Yang Longgar Serta Tidak Berwangi-Wangian. Nescaya Allah Pasti Menyelamatkah Kamu Dari Gangguan Manusia

Allah berfirman,"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya"(An-Nuur 24:31)

Allah berfirman,"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"(Al-Ahzzab 33:59)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:“Sesiapapun wanita yang memakai wangian lalu dia melintas di hadapan lelaki supaya mereka dapat menghidu kewangiannya, dia adalah penzina.” [Diriwayatkan oleh al-Nasai dan dinilai hasan oleh al-Albani di dalam Shahih Sunan al-Nasai – hadis no: 5141]

3. Jaga Aurat Terhadap Lawan Jenis khususnya dalam berpakaian.
Pesan ketiga Rasulullah adalah untuk menjaga aurat. Wanita adalah makhluk yang mulia, aurat yang harus dijaganya juga lebih banyak dibandingkan laki-laki. Untuk itu, janganlah sesekali memperlihatkan aurat kepada laki-laki yang bukan mahramnya. Gunakanlah pakaian yang lebar atau tidak membentuk tubuh, gunakan jilbab yang menjulur dan menutupi dada. Adapun yang boleh diperlihatkan oleh wanita hanyalah kedua telapak tangan dan wajahnya, selebihnya adalah aurat yang tidak boleh diumbar-umbar.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka syaitan akan memperindahnya di mata laki-laki.” (HR. Tirmidzi, shahih)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275).

Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.

Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun’

An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.

Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.

Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.

Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.

Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)
Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.

Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.

Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.

Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)

4. Tidak Boleh Ikhtilat (Campur Baur Antara Wanita Dan lelaki)
Ikhtilat artinya campur baurnya seorang wanita dan laki-laki dalam satu tempa dimana tanpa ada pembatas di antara mereka. Sehingga mereka boleh sesuka hati memandang lawan jenis yang sudah jelas tidak diperbolehkan. Untuk wanita muslimah, tentu saja ia tidak mau dijadikan sebagai objek pandangan lelaki. Untuk itu, hindarilah perkumpulan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya agar terhindar dari dosa. Karena hal ini adalah perintah Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan akan menjadi dosa apabila tidak mentaatinya.
Namun didalam akhir zaman ini, kita sering melihat wanita dan lelaki bercampur gaul.

5. Menjaga Kemaluan
Pesan terakhir dari Rasulullah kepada kaum wanita adalah untuk menjaga kemaluannya. Menjaga kemaluan bukanlah hal yang mudah pada saat ini, itu disebabkan banyaknya remaja yang sudah terjerumus di dalam pergaulan dan seks bebas. Untuk itu, sebagai kaum muslim kita harus mengetahui bagaimana cara menjaga kemaluan. Caranya antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh atau yang membangkitkan nafsu syahwat, tidak sering membaca kisah-kisah percintaan, dan menghindari terlalu sering berkomunikasi dengan lawan jenis.

Itulah lima pesan Rasulullah kepada wanita di dalam pergaulannya. Sudah selayaknya sebagai seorang muslimah mentaati semua pesan Rasulullah tersebut. Sebagai wanita muslimah harus yakin bahwa kehormatan harus dijaga dan dirawat. Terlebih lagi saat berkomunikasi dan bergaul dengan lawan jenis, agar tidak menimbulkan bahaya bahkan fitnah. Kerana fitnah itu lebih merbahaya daripada membunuh.

Baca blog seterusnya
==> Kenapa dikatakan fitnah itu lebih merbahaya daripada membunuh.

Halaman Dunia Berbicara

Ciri - ciri dan sifat Wanita Solehah menurut Islam. Halaman-dunia

Read More Here