Untukmu Umat Akhir Zaman. Halaman-dunia




Assalamualaikum,
Di dalam Kitab Suci Al-Qur’an terdapat banyak sekali sinonim untuk kata kiamat. Tidak kurang dari sembilan belas kata di dalam Al-Qur’an itu yang mempunyai makna yang sepadan dengan kiamat. Lebih jelasnya dapat diterangkan sebagai berikut:

Hari Kiamat berarti Yaumus Saa’ah (Hari Kiamat), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.” (QS. Al-Mu’min: 59).

Hari Kiamat berarti Yaumul Ba’tsi (Hari Kebangkitan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) manurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan; maka inilah hari kebangkitan itu…” (QS. Ar Ruum: 56).

Hari Kiamat berarti Yaumud-Din (Hari Agama/Hari Pembalasan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Yang menguasai Hari Pembalasan.” (QS. Al-Faatihah: 3).

Hari Kiamat berarti Yaumul-Hasrah (Hari Penyesalan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Dan berilah mereka peringatan tentang Hari Penyesalan..” (QS. Maryam: 39).

Hari Kiamat berarti Ad-Daarul-Akhirah (Hari Akhirat), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabuut: 64).

Hari Kiamat berarti Yaumut-Tanaad (Hari Panggil Memanggil), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggl memanggil.” (QS. Al-Mu’min: 32).

Hari Kiamat itu dinamakan hari panggil memanggil karena orang yang berkumpul di Padang Mahsyar sebagian memanggil sebagian yang lain untuk meminta tolong.

Hari Kiamat berarti Daarul-Qaraar (Negeri yang Kekal), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Al-Mu’min: 39).

Hari Kiamat berarti Yaumul-Fashli (Hari Keputusan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.” (QS. Ash-Shaffat: 21).

Hari keputusan maksudnya ialah hari Allah SWT memberi keputusan dan pembalasan kepada hamba-Nya.

Hari Kiamat bererti Yaumul-Jam’i (Hari Dikumpulkannya Manusia), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya …” (QS. Asy-Syuura: 7).


Hari Kiamat berarti Yaumul Hisab (Hari Perhitungan), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab (perhitungan).” (QS. Shaad: 53).

Hari Kiamat berarti Yaumul-Wa’iid (Hari Ancaman), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Dan ditiuplah sangkakala, itulah hari terlaksanannya ancaman.” (QS. Qaaf: 20).

Hari Kiamat berarti Yaumul-Khulud (Hari Abadi), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.” (QS. Qaaf: 34).

Hari Kiamat berarti Yaumul-Khuruuj (Hari Keluar dari Kubur), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“(yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya itulah hari keluar (dari kubur).” (QS. Qaaf: 42).

Baca Seterusnya ===> KEHIDUPAN... Dunia Akhir Zaman

Hari Kiamat berarti Al-Waaqi’ah (Hari Kejadian), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Apabila terjadi hari kiamat.” (QS. Al-Waaqi’ah: 1).

Hari Kiamat berarti Al-Haaqqah (Hari Pasti Terjadi), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Hari Kiamat, apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Haaqqah: 1-3).

Hari Kiamat berarti Ath-Thaammatul-Kubra (Hari Malapetaka yang Maha Besar), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.” (QS. An-Naazi’aat: 34).

Hari Kiamat berarti Ash-Shaakh-khah (Hari Suara yang Menggelegar), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua).” (QS. ‘Abasa: 33).

Hari Kiamat berarti Al-Aazifah (Hari yang tiba-tiba), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut in:
“Telah dekat terjadinya kiamat.” (QS. An-Najm: 57).

Hari Kiamat berarti Al-Qaari’ah (Hari Bencana), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Hari Kiamat, apakah hari kiamat itu? tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Qaari’ah: 1-3).

Hari Kiamat berarti tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu suatu kejadian yang sangat dahsyat.” (QS. Al-Hajj: 1).

Diriwayat dari sahabat Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang ingin melihat fenomena Hari Kiamat (dengan gambaran yang jelas) seakan-akan ia melihatnya di depan mata, maka hendaknya ia membaca (Surah At-Takwiir); Apabila matahari digulung dan apabila bintang-bintang berjatuhan dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan …” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Al-Hakim).

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri ra Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Bumi akan dilipat seperti roti pada hari kiamat dan Allah akan menggenggamnya sebagaimana kamu menggenggam rotimu yang kau siapkan untuk bekal dalam perjalanan …” (Riwayat Al-Imam Bukhari)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah berkata:

“Pada hari kiamat manusia akan tenggelam dalam keringatnya sendiri yang tingginya mencapai mulut dan telinga mereka.” (Riwayat Imam Bukhari dan Ahmad).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Ketika kiamat terjadi, dua orang yang hendak berjual beli telah menghamparkan kain di hadapan keduanya, tidak sempat lagi meneruskan jual beli dan tidak pula sempat melihat kain. Ketika Kiamat terjadi, seseorang yang baru selesai memerah susu sapinya tidak sempat lagi meminumnya. Ketika kiamat terjadi seseorang yang sedang memperbaiki kolamnya tidak sempat lagi meminum airnya. Ketika Kiamat terjadi seseorang yang mengangkat makanan ke mulutnya, tidak sempat lagi memakannya.” (Riwayat Imam Bukhari).

Maka,  untukmu umat akhir zaman,  adakah kita semakin leka dan sudah tidak peduli dengan peringatan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad s.a.w dan peringatan dariNya yang banyak terkandung didalam Al Quran berkaitan hari kiamat? 

Ciri - ciri dan sifat Wanita Solehah menurut Islam. Halaman-dunia

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

"Wanita (istri) solehah
adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka." (An-Nisa: 34)
Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan di antara sifat wanita shalihah adalah taat kepada Allah dan kepada suaminya dalam perkara yang ma'ruf lagi memelihara dirinya ketika suaminya tidak berada di sampingnya.
"Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada suaminya, karena itulah Allah berfirman: "Wanita shalihah adalah yang taat," yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada." Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suaminya tidak ada (sedang bepergian, pen.), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya." (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.177)

Sifat dan Ciri Wanita Solehah
Wanita merupakan salah satu mahkluk yang diciptakan Oleh Allah SWT. Dalam ajaran islam Wanita memiliki kedudukan yang sangat agung. Islam sangat menjaga harkat dan martabat seorang wanita. Wanita yang dimuliakan dalam Islam adalah wanita sholehah.

Seorang muslimah tidak cukup hanya dengan muslimah saja, tetapi wanita muslimah yang mulia harusnya memiliki sifat yang sholehah. Lalu apasajakah sifat-sifat wanita sholehah tersebut. Berikut ini merupakan beberapa ciri dari wanita sholehah, antara lain:

1. Wanita yang beriman
Ciri wanita sholehah yang pertama yaitu wanita yang beriman bahwa Allah SWT adalah Rabbnya dan Muhammad SAW adalah nabi-NYA, dan mengakui bahwa Islam adalah pedoman hidupnya.

2. Wanita yang selalu menjaga sholat
Wanita sholehah selalu menjaga sholatnya, melaksanakan sholat tepat waktu, menjaga wudhu nya serta khusyu’ dalam melaksanakan sholat. Karena sholat merupakan tiang agama serta yang membetengi diri dari perbuatan keji dan munkar.

3. Wanita yang paham tentang ajaran Islam
bekal utama bagi setiap umat islam yaitu paham akan ajaran-ajaran islam, dana bisa membaca ayat-ayat alquan serta mengamalkannya. Hal tersebut merupakan dasar untuk dapat mewujudkan terwujudnya rumah tangga dengan pondasi yang kokoh dan selalu mendapat ridho-NYA.

4. Wanita yang pandai mengaji
Wanita sholehah selanjutnya yaitu wanita yang pandai melantunkan ayat-ayat alquran. terdapat banyak kemuliaan dan kebaikan didalam Al-quran, selain untuk menyejukkan hati, lantunan ayat suci al-quran dapat merangsang perkembangan otak anak dan mampu meningkatkan intelegensinya. Untuk para wanita yang sedang mengandung hendaknya sering-sering membaca lantunan ayat-ayat suci al-quran, agar kelak generasi yang lahir dari rahim kita menjadi generari yang cerdas serta berakhlak mulia.

5. Wanita yang taat kepada suami
Wanita sholehah selalu menjaga ketaatan kepada suaminya, selalu menuruti perintah suami, seiya sekata, sopan kepada suami, selalu sayang kepadanya, melayani dengan keikhlasan dan kasih sayag, serta tidka menyakiti hatinya.

6. Wanita yang tidak berkhalwat
Wanita sholehah tidak suka berkhalwat (berdua) dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

artinya: “Tidaklah seorang wanita itu berkhalwat dengan seorang laki-laki, kecuali setan menjadi pihak ketiganya” (Riwayat Ahmad)

Dia dilarang bepergian jauh kecuali dengan mahramnya, sebagaimana pula dia tidak boleh menghadiri pasar-pasar dan tempat-tempat umum kecuali karena mendesak. Itupun harus berjilbab. Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Artinya: “Seorang wanita dilarang mengadakan suatu perjalanan sejarak sehari semalam keculai disertai mahramnya” (Mutafaq Alaih)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Diizinkan bagi kalian keluar rumah untuk keperluan kalian (wanita)” (Mutafaq Alaih)


7. Wanita yang tidak menyerupai laki-laki
Wanita sholehah adalah wanita yang tidak berpenampilan seperti laki-laki. seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita-wanita yang menyerupai laki-laki”

Juga tidak menyerupai wanita-wanita kafir dalam hal-hal yang menjadi ciri khusus mereka, baik berupa pakaian, maupun gerak-gerik dan tingkah laku.

8. Wanita yang pandai menjaga silaturahmi
Wanita sholelah selalu menjaga silaturahmi dengan kalangan wanita dan selalu menyeru ke jalan Allah dengan saling berkunjung. Selain itu selalu mengamalkan kebaikan.

9. Wanita yang selalu pandai menjaga syahwat
Wanita muslimah selalu menjaga hatinya dari syubhat maupun syahwat. Memelihara matanya dari memandang yang haram. Allah Subhaanahu wata’ala berfirman:

Artinya : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nur: 31)

Menjaga farjinya, memelihara telinganya dari mendengarkan nyanyian dan perbuatan dosa. Memelihara semua anggota tubuhnya dari penyelewengan. Ketahuilah yang demikian itu adalah takwa.

10. Wanita yang pandai membagi waktu
Wanita muslimah selalu menjaga waktunya agar tidak terbuang sia-sia,baik siang hari atau malamnya. Maka dia menjauhkan diri dari ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), mencaci dan hal lain yang tidak berguna.

Artinya: “Janganlah kalian saling dengki, saling membenci, saling mencari kesalahan dan bersaing dalam penawaran, namun jadilah hamba-hamba Allah yang bersatu” (Riwayat Muslim).

11. Wanita yang pandai menjaga rahasia suami
Seorang istri yang sholelah selalu menjaga rahasia dari suaminya, terlebih penting selalu menjaga rahasia tentang berhubungan badan antara istri dan suaminya. Seperti dalam hadis berikut ini

“Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad 6/456,)

12. Wanita yang menjaga penampilannya untuk suami
Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417.)

13. Wanita yang selalu setia mendampingi Suaminya
Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta’ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

14. Wanita yang pandai bersyukur
Istri sholehah adalah wanita yang pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)

.15. Wanita yang senantiasa menjaga aurat
Dapat dikatakan menjadi seorang wanita sholehah jika ia pandai menjaga auratnya. Salah satu kwajiban bagi seorang muslimah yaitu menutup aurat dan menjaga nya dengan baik.

16. Wanita yang memiliki sifat keibuan
Sifat keibuan dari seorang wanita muncul karena adanya rasa cinta dan kelmbutan rasa yang diberikan kepada anak. Seorang suami pasti akan lebihh bangga memiliki istri yang bersifat keibuan, karena sudah pasti dapat dipercaya untuk bertanggung jawab menjaga anaknya.

17. Wanita yang pandai menjaga diri
Wanita sholehah selalu berhati-hati dalam berkata, menjauhi gibah karena akan mendatangkan fitnah.

18. Wanita yang cerdas
Bukan berarti wanita yang cerdas adalah wanita yang selalu berpendidikan tinggi. Wanita yang cerdas yaitu wanita yang panda membagi waktu, wanita yang pandai mendidik anak-anaknya, dan kebaikan-kebaikan lainnya.

19. Wanita yang mampu menghibur suami
Istri sholehah yaitu istri yang mampu menghibur suaminya ketika sedang lelah,atau sedang bersedih. Wanita sholelah selalu mampu menyenang hati suaminya.

20. Wanita yang melayani suaminya dengan ikhlas
Jangan sekali sekali menolak ajakan suami untuk bersenang-senang, karena Allah akan melaknatmu. Selalu berikan pelayanan yang menyenangkan agar suamimu lebih mencintaimu.

21. Wanita yang tidak pemalas
Sudah kodratnya seorang wanita yaitu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak dan pekerjaan lainnya. Stop menjadi wanita pemalas agar suamimu semakin betah dirumah.

22. Wanita bukan pemcemburu
Cemburu boleh saja asalnya tidak menjadi pencemburu. Berikan kepercayaan anda kepada suami anda dan setia lah kepada suami anda.

23. Wanita yang tidak keluara rumah tanpa izin dari suami
Istri sholehah tidak akan keluar rumah tanpa mendapatkan izi dari suaminya. Jika ada keperluan mendesak upayakan agar anda selalu meminta ijin dari suami.

24. Wanita yang pandai mempercantik diri
Istri sholehah selalu tampil cantik dihadapan suaminya. Selalu memberikan kenyamanan untuk suami, enak di pandang dan menyenangkan. Namun usahakan untuk tidka berlebihan ya…

25. Wanita yang tidak mudah marah kepada suami
Wanita sholehah selalu menjaga perkataannya. Apalagi jika sudah bersuami, istri akan selalu menghargai sang suami dan selalu menjaga lisannya.

26. Wanita yang berakhlakul karimah
Wanita yang senatiasa menjaga tutur bahasanya, santun dalam berbicara, lembut perangainya dan berprilaku sopan terhadap suaminya.

27. Wanita yang selalu beristighfar
Wanita sholehah tertanam rasa tajut kepada Allah jika melakukan kesalahan atau perbuatan yang dilarang dan di benci oleh Allah. Sehingga wanita sholehah selalu menjaga diri dengan selalu beristighfar dan selalu memohon ampunan dari Allah SWT.

28. Wanita yang tidak berpuas diri
Wnaita sholehah selalu rendah hati, tidak sombong. Mereka selalu ingin terus belajar dan mencari ilmu. Mereka tidka pernah berpuas diri akan ilmu yang dimilikinya.

29. Wanita Sholehah selalu sederhana
Wanita sholehah memiliki iman yang sempurna, sehingga mereka tidak tergoda oleh kemewahan dunia. Merka selalu hidup sederhana dan selalu bersyukur akan nikmat yang telah Allah berikan untuknya.

30. Wanita yang berpedoman kepada Al-quran dan Al-Hadist
Al-qur’an dan Hadist sellau menjadi pedoman hidupnya, agar tidak tersesat dan selalu berada dijalan yang benar. Dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits, maka ketenangan dan ketentraman akan diperoleh serta mendapatkan syafaatnya kelak di yaumil kiyamah.

Lima Cara Pergaulan Wanita Menurut Islam. Halamam-Dunia



بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sesungguhnya terdapat banyak pesan dari Nabi Muhammad s.a.w untuk kaum wanita namun adakah diingati dan dituruti pesan itu. Didalam blog ini saya nyatakan Lima Pesan Rasulullah Kepada Wanita Dalam Pergaulan. Pergaulan merupakan sesuatu perkara yang amat penting buat manusia khususnya buat kaum wanita agar tidak terjerumus kearah dosa dan fitnah.

Allah SWT menciptakan manusia dalam dua jenis kelamin, yakni lelaki dan wanita. Dilahirkan sebagai wanita adalah sebuah anugerah yang sangat indah dan dilindungi didalam Islam. Sebuah anugerah yang tidak dimiliki oleh lelaki sekalipun.  Anugerah tersebut akan semakin bertambah jika ia menjadi muslimah yang selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah semata mata.

Akan tetapi, menjadi wanita muslimah tidaklah mudah, akan banyak sekali godaan yang menghampiri dalam pencapaiannya. Terlebih lagi ketika memasuki masa remaja, godaan untuk menuju wanita muslimah sangatlah berat apabila sedari diri ia tidak diajarkan mengenal Allah. Salah satu godaan terbesar adalah ketertarikan kepada lawan jenis, fesyen dan sebagainya.

Bukan hal yang mudah bagi remaja muslim untuk melewati masa ini. Akan tetapi, akan sungguh indah balasan Allah kepada wanita yang berhasil melewati masa pubertas ini. Kekhawatiran ini juga dirasakan oleh Rasulullah SAW. Hingga beliau menitipkan pesan kepada kaum wanita dalam pergaulan hidupnya sehari-hari, agar terhindar dari pergaulan yang dilarang dalam Islam. Berikut ini adalah lima pesan Rasulullah untuk kaum wanita dalam pergaulan.

1. Dilarang untuk Berkholwat (berdua-duan)
Banyak sekali alasan remaja lelaki dan wanita untuk berjalan bersama. Mereka memakai alibi sebagai teman untuk boleh  berduaan kemana-mana, seperti berangkat ke sekolah, dan pulang sekolah bersama. Hal ini merupakan gambaran umum remaja pada zaman sekarang. Sudah tidak ada lagi batasan-batasan mengenai pergaulan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan mereka tidak lagi menjaga adab-adab bergaul dengan lawan jenisnya. Untuk itulah Rasulullah SAW berpesan kepada umatnya agar tidak berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Karena jika mereka hanya berdua laki-laki dan perempuan, maka ketiga yang mendampinginya adalah syaitan.
Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkhutbah di hadapan manusia di Jabiyah (suatu perkampungan di Damaskus), lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena syaitan adalah orang ketiganya, maka barangsiapa yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin.” (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)

2. Menundukkan Pandangan
Pesan kedua Rasulullah kepada wanita dalam pergaulannya adalah menjaga pandangannya. Hal ini tidak untuk wanita saja, melainkan juga untuk kaum lelaki. Karena pandangan dua manusia yang berbeza jenis kelamin termasuk panah-panah syaitan. Jika hanya sepintas berpandangan itu tidak masalah, namun yang jadi masalah adalah ketika mereka memandang dalam waktu yang lama. Untuk itu segeralah tundukkkan kepala sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi fikiran serta hati kita.

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim)

Wahai Lelaki Beriman, Tundukkanlah Pandanganmu dan Peliharalah Kemaluanmu Kerana Ia Lebih Suci Buat Kamu Dan Ingatlah Bahawa Allah Sentiasa Melihat Apa Yang Kamu Lakukan

Allah berfirman,"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (An-Nuur 24:30)

Wahai Wanita Beriman, Tutuplah Auratmu Dgn Sempurna Dengan Menutupi Dada dan Juga Menutup Seluruh Badan Dengan Pakaian Yang Longgar Serta Tidak Berwangi-Wangian. Nescaya Allah Pasti Menyelamatkah Kamu Dari Gangguan Manusia

Allah berfirman,"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya"(An-Nuur 24:31)

Allah berfirman,"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"(Al-Ahzzab 33:59)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:“Sesiapapun wanita yang memakai wangian lalu dia melintas di hadapan lelaki supaya mereka dapat menghidu kewangiannya, dia adalah penzina.” [Diriwayatkan oleh al-Nasai dan dinilai hasan oleh al-Albani di dalam Shahih Sunan al-Nasai – hadis no: 5141]

3. Jaga Aurat Terhadap Lawan Jenis khususnya dalam berpakaian.
Pesan ketiga Rasulullah adalah untuk menjaga aurat. Wanita adalah makhluk yang mulia, aurat yang harus dijaganya juga lebih banyak dibandingkan laki-laki. Untuk itu, janganlah sesekali memperlihatkan aurat kepada laki-laki yang bukan mahramnya. Gunakanlah pakaian yang lebar atau tidak membentuk tubuh, gunakan jilbab yang menjulur dan menutupi dada. Adapun yang boleh diperlihatkan oleh wanita hanyalah kedua telapak tangan dan wajahnya, selebihnya adalah aurat yang tidak boleh diumbar-umbar.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka syaitan akan memperindahnya di mata laki-laki.” (HR. Tirmidzi, shahih)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275).

Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.

Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun’

An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.

Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.

Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.

Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.

Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)
Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.

Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.

Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.

Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)

4. Tidak Boleh Ikhtilat (Campur Baur Antara Wanita Dan lelaki)
Ikhtilat artinya campur baurnya seorang wanita dan laki-laki dalam satu tempa dimana tanpa ada pembatas di antara mereka. Sehingga mereka boleh sesuka hati memandang lawan jenis yang sudah jelas tidak diperbolehkan. Untuk wanita muslimah, tentu saja ia tidak mau dijadikan sebagai objek pandangan lelaki. Untuk itu, hindarilah perkumpulan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya agar terhindar dari dosa. Karena hal ini adalah perintah Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan akan menjadi dosa apabila tidak mentaatinya.
Namun didalam akhir zaman ini, kita sering melihat wanita dan lelaki bercampur gaul.

5. Menjaga Kemaluan
Pesan terakhir dari Rasulullah kepada kaum wanita adalah untuk menjaga kemaluannya. Menjaga kemaluan bukanlah hal yang mudah pada saat ini, itu disebabkan banyaknya remaja yang sudah terjerumus di dalam pergaulan dan seks bebas. Untuk itu, sebagai kaum muslim kita harus mengetahui bagaimana cara menjaga kemaluan. Caranya antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh atau yang membangkitkan nafsu syahwat, tidak sering membaca kisah-kisah percintaan, dan menghindari terlalu sering berkomunikasi dengan lawan jenis.

Itulah lima pesan Rasulullah kepada wanita di dalam pergaulannya. Sudah selayaknya sebagai seorang muslimah mentaati semua pesan Rasulullah tersebut. Sebagai wanita muslimah harus yakin bahwa kehormatan harus dijaga dan dirawat. Terlebih lagi saat berkomunikasi dan bergaul dengan lawan jenis, agar tidak menimbulkan bahaya bahkan fitnah. Kerana fitnah itu lebih merbahaya daripada membunuh.

Baca blog seterusnya
==> Kenapa dikatakan fitnah itu lebih merbahaya daripada membunuh.

Kedudukan Wanita Dalam Islam


Islam benar-benar telah mengangkat derajat dan martabat kaum wanita dan memuliakannya dengan kemuliaan yang belum pernah dilakukan oleh agama lain. Wanita dalam Islam merupakan saudara kembar laki-laki; sebaik-baik mereka adalah yang terbaik bagi keluarganya. Wanita muslimah pada masa bayinya mempunyai hak disusui, mendapatkan perhatian dan sebaik-baik pendidikan dan pada waktu yang sama ia merupakan curahan kebahagiaan dan buah hati bagi kedua ibu dan bapaknya serta saudara laki-lakinya.

Apabila wanita telah memasuki usia remaja, ia dimuliakan dan dihormati. Walinya cemburu karenanya, ia meliputinya dengan penuh perhatian, maka ia tidak rela kalau ada tangan jahil menyentuhnya, atau rayuan-rayuan lidah busuk atau lirikan mata (pria) mengganggunya.
Dan apabila ia menikah, maka hal itu dilaksanakan dengan kalimatullah dan perjanjian yang kokoh. Maka ia tinggal di rumah suami dengan pendamping setia dan kehormatan yang terpelihara, suami berkewajiban menghargai dan berbuat baik (ihsan) kepadanya dan tidak menyakiti fisik maupun perasaannya.

Apabila ia telah menjadi seorang ibu, maka (perintah) berbakti kepadanya dinyatakan berbarengan dengan hak Allah, kedurhakaan dan perlakuan buruk terhadapnya selalu diungkapkan berbarengan dengan kesyirikan kepada Allah dan perbuatan kerusakan di muka bumi.
Apabila ia adalah sebagai saudara perempuan, maka dia adalah orang yang diperintahkan kepada saudaranya untuk dijalin hubungan silaturrahim, dimuliakan dan dilindungi.
Apabila ia sebagai bibi, maka kedudukannya sederajat dengan ibu kandung di dalam mendapatkan perlakuan baik silaturrahim.

Apabila ia sebagai nenek atau lanjut usianya, maka kedudukan dan nilainya bertambah tinggi di mata anak-anak, cucu-cucunya dan seluruh kerabat dekatnya. Maka permintaannya hampir tidak pernah ditolak dan pendapatnya tidak diremehkan.
Apabila ia jauh dari orang lain, jauh dari kerabat atau pendampingnya maka dia memiliki hak-hak Islam yang umum, seperti menahan diri dari perbuatan buruk terhadapnya, menahan pandangan mata darinya dan lain-lain.
Masyarakat Islam masih tetap memelihara hak-hak tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga wanita benar-benar memiliki nilai dan kedudukan yang tidak akan ditemukan di dalam masyarakat non muslim.

Lebih dari itu, wanita di dalam Islam memiliki hak kepemilikan, penyewaan, jual beli, dan segala bentuk transaksi, dan juga mempunyai hak untuk belajar dan mengajar selagi tidak bertentangan dengan agamanya. Bahkan di antara ilmu syar’i itu ada yang bersifat fardhu ‘ain -berdosa bila diabaikan- baik oleh laki-laki atau pun wanita.

Dia juga memiliki hak-hak yang sama dengan kaum laki-laki, kecuali beberapa hak dan hukum yang memang khusus bagi kaum wanita, atau beberapa hak dan hukum yang khusus bagi kaum laki-laki yang layak bagi masing-masing jenis sebagaimana dijelaskan secara rinci di dalam bahasan-bahasannya.
Di antara penghargaan Islam kepada wanita adalah bahwasanya Islam memerintahkan kepadanya hal-hal yang dapat memelihara, menjaga kehormatannya dan melindunginya dari lisan-lisan murahan, pandangan mata pengkhianat dan tangantangan jahat. Maka dari itu, Islam memerintahkan kepadanya berhijab dan menutup aurat, menghindari perbuatan tabarruj (berhias diri untuk umum), menjauh dari perbauran dengan laki-laki yang bukan mahramnya dan dari setiap hal yang dapat menyeret kepada fitnah.

Termasuk penghargaan Islam kepada wanita adalah bahwasanya Islam memerintahkan kepada suami agar menafkahinya, mempergaulinya dengan baik, menghindari perbuatan zhalim dan tindakan menyakiti fisik atau perasaannya.
Bahkan termasuk dari keindahan ajaran Islam bahwasanya Islam memperbolehkan bagi kedua suami-isteri untuk berpisah (bercerai) bila tidak ada kesepakatan dan tidak dapat hidup bahagia bersamanya. Maka, suami boleh menceraikannya setelah gagal melakukan berbagai upaya ishlah (damai), dan di saat kehidupan keduanya menjadi bagaikan api Neraka yang tidak dapat dipertahankan.

Dan Islam memperbolehkan isteri meninggalkan suaminya jika suami melakukan penganiayaan terhadap dirinya, memperlakukannya dengan buruk. Maka dalam keadaan seperti itu isteri boleh meninggalkannya dengan syarat membayar ganti rugi yang disepakati bersama suami, atau melakukan kesepakatan bersama atas hal tertentu untuk kemudian isteri boleh meninggalkannya.

Termasuk penghargaan Islam kepada wanita adalah bahwasanya laki-laki diperbolehkan berpoligami, yaitu nikah lebih dari satu isteri. Laki-laki boleh menikah dengan dua, tiga atau empat isteri dan tidak boleh lebih dari itu, dengan syarat berlaku adil dalam memberikan nafkah sandang, pangan, dan tempat tinggal di antara mereka; dan kalau suami cukup menikah dengan satu isteri saja, maka itu adalah haknya.
Itu semua, sesungguhnya berpoligami itu mempunyai hikmah yang sangat besar dan banyak maslahatnya yang tidak diketahui oleh orang-orang yang menjelek-jelekkan Islam, sementara mereka bodoh tidak mengerti hikmah di balik pensyari’atan ajaran-ajarannya.

Sumber: https://almanhaj.or.id/940-kedudukan-wanita-dalam-islam.html

===> Ciri - ciri dan sifat Wanita Solehah menurut Islam.




Islam adalah agama rahmatan lil alamin dan agama yang lengkap serta Islam diturunkan oleh Allah dan dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w (selawat) untuk menyempurnakan akhlak manusia dan mengatur tujuan hidup dalam islam  menjadi lebih harmonis dan damai. Begitulah kehadiran Islam dalam keadaan asing pada mulanya juga untuk memperbaiki derajat dan perlakuan (sifat dan sikap)  terhadap wanita. Allah dalam Alquran menjelaskan bahwa kedudukan wanita dalam islam sama dengan laki-laki. Wanita diciptakan sebagai pasangan buat laki-laki bukan sebagai budak atau harta yang boleh di perjual belikan.

Banyak hal yang diperbaiki oleh Islam terhadap akhlak  dan pandangan orang Jahiliyah terhadap wanita. Pada zaman Jahiliyah wanita dipandang rendah, budak nafsu, bahkan tidak bererti sama sekali. Dahulu kelakuan para kafir Quraisy terhadap wanita sangatlah keji. Wanita tidak diizinkan untuk hidup. Oleh karena itu setiap orang tua  yang melahirkan anak perempuan akan mambunuh anaknya hidup-hidup. Allah subahanahu wataala berfirman :

“ Dan apabila seseorang diberi khabar tentang kelahiran anak perempuan, hitamlah ( merah padam mukanya ) dia sangat marah. Dia menyembunyikan mukanya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya, apakah ia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan, ataukah ia akan menguburnya hidup-hidup? Ketahuilah alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu” (QS : An Nahl, ayat 58-59)
Dalam surat lain juga menceritakan hal yang sama tentang bagaimana orang kafir sebelum datangnya Islam memperlakukan wanita. Allah subhanahu wataala berfirman :
“Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh “ (QS : At Takwir, ayat 8-9 )

Tidak hanya itu saja perlakuan orang kafir terhadap wanita. Pada zaman Jahiliyah tersebut wanita tidak diberi warisan, walaupun dalam keadaan yang sesulit apapun. Karena harta warisan hanya untuk kaum laki-laki. Wanita sama seperti barang yang bisa dijual-beli dan diwariskan. Dahulu orang Jahiliayah ketika meninggal, isterinya juga boleh diwariskan pada orang lain sama seperti hartanya.

Dalam sebuah riwayat menceritakan : dalam shahih Muslim, Umar RA berkata “ Demi Allah” pada masa Jahiliyah wanita tidak kami anggap sebagai apapun, hingga Allah memberikan tuntunan terhadap mereka dan memberi mereka bagian dalam warisan.”
Demikian keji perlakuan kaum Jahiliyah terhadap wanita sebelum Islam. Islam datang untuk mengangkat derajat wanita dan memuliakan wanita dengan segala keistimewaannya.
Peranan wanita dikatakan penting karena banyak beban-beban berat yang harus dihadapinya, bahkan beban-beban yang semestinya dipikul oleh pria. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya, dan santun dalam bersikap kepadanya. Kedudukan ibu terhadap anak-anaknya lebih didahulukan daripada kedudukan ayah. Ini disebutkan dalam firman Allah,

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.” (QS. Luqman: 14)

Begitu pula dalam firman-Nya, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al-Ahqaf: 15)

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548)
Dari hadits di atas, hendaknya besarnya bakti kita kepada ibu tiga kali lipat bakti kita kepada ayah. Kemudian, kedudukan isteri dan pengaruhnya terhadap ketenangan jiwa seseorang (suami) telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Allah berfirman,
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara kalian.” (QS. Ar-Rum: 21)



===> Lima Cara Pergaulan Wanita Menurut Islam. 

Berikut adalah wanita dalam pandangan islam :

Keistimewaan Wanita Dalam Islam

Islam menjadikan wanita makhluk yang istimewa dan diangkatkan derajadnya dari kaum laki-laki. Bahkan dalam Alquran sendiri ada surat An Nisa yang artinya wanita. berikut ada beberapa keistimewaan wanita dalam pandangan Islam.
1. Wanita dalam islam sama dengan laki-laki
Islam menciptakan wanita sebagai pasangan dari laki-laki. Sebagaimana terdapat dalam Alquran surat Al Hujarat :
“ Hai manusia, sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah maha mengetahui, maha teliti. (QS : Al Hujarat, ayat 13)
Dalam ayat di atas menjelaskan posisi dari wanita muslimah menurut islam dan laki-laki muslim sebagai berikut: bahwa Posisi wanita dalam Islam adalah pendamping laki-laki. Kudrat wanita dalam islam bukan bawahan atau pun atasan yang boleh diperlakukan sekehendak hati. Namun wanita adalah teman hidup yang sejajar dan penolong yang setia buat suami.  Pada akhir ayat Allah menegaskan bahwa orang yang mulia di sisi Allah, tergantung dari tingkatan iman dalam islam atau ketaqwaannya pada Allah.

2. Kedudukan ibu lebih tinggi dari ayah 3 derajad
Ini merupakan bentuk dari Islam mengistimewakan wanita. dalam suatu riwayat dijelaskan tentang seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah yang harus dicintainya lebih dulu, maka Rasulullah SAW menjawab  ibumu, pertanyaan tersebut diulang sampai tiga kali dengan jawaban yang sama, dan setelah ditanya keempat kalinya baru kemudian Rasul menjawab ayahmu. Begitu tinggi penghargaan Islam kepada pengorbanan seorang wanita. Sehingga ketika  menjadi seorang ibu maka wanita mendapat derajad tiga kali lebih tinggi dibanding ayah.

3. Melindungi wanita dalam perang
Agama Islam melarang membunuh wanita dan anak-anak dalam perang.  Dalam hadist Rasulullah SAW berkata :
“Rasulullah telah melarang orang-orang  yang telah membunuh Ibnu Abu Al Huqaiq untuk membunuh wanita dan anak-anak. Abdurahman berkata, salah seorang dari mereka berkata “ isteri dari Ibnu Abu Al Huqaiq telah menyusahkan kita dengan teriakannya, aku lalu mengangkat pedangku untuk membunuhnya, namun aku teringat dengan larangan Rasulullah. Maka akupun mengurungkan niatku, seandainya tidak ada larangan itu, niscaya aku akan membunuhnya ( HR. Malik)

4. Mendapat bahagian dalam warisan
Pada masa Jahiliyah wanita dianggap sama seperti barang yang bisa diwariskan. Namun Islam memperlakukan wanita layaknya manusia. Islam memberi wanita  hak atas warisan terhadap harta dalam islam dengan pembagian yang telah ditentukan, sebagaimana dalam Alquran surat An Nisa.
“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan kerabatnya. Dan bagi perempuan juga ada hak bagian pula dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya. Baik sedikit atau banyak dari harta yang telah ditetapkan.” ( QS. An Nisa, ayat 7)

5. Wanita solehah bebas masuk surga dari pintu manapun
Wanita sholehah adalah wanita yang bertaqwa pada Allah, yang mengerjakan amal baik dan meninggalkan larangan-Nya. Untuk itu Allah membalasnya dengan jaminan masuk surga dari pintu manapun yang diinginkanya. Sebagai mana terdapat dalam hadist berikut :
“Dari Abi Hurairah RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda” apabila seorang wanita telah melaksanakan sholat lima waktunya, menjalankan puasa, menjaga kemaluannya, dan taat pada suaminya, maka dia akan masuk surga dari pintu manapun yang disukainya.”

6. Islam melindungi kehormatan wanita
Dalam Islam, Allah mengatur wanita untuk menutup aurat agar terhindar dari pandangan syahwat laki-laki. Allah juga mengatur wanita yang baik dinikahi menurut islam  sebanyak 4 orang maksimal, dengan syarat harus adil dan saksama. Hal ini bertujuan agar perilaku Jahiliyah tidak terulang lagi, yaitu menikahi wanita sesuka hati sebanyak yang dikehendaki dan melindungi wanita agar tidak menjadi fitnah buat lelaki kerana ada hadis menyatakan fitnah yang besar buat laki laki adalah wanita. Sebagaimana terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 59:
“ Hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, serta para wanita orang-orang mukmin. Agar mereka mengulurkan atas diri mereka jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka mudah dikenal ( sebagai wanita muslimah yang terhormat dan merdeka ), sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa maha pengampun lagi maha penyayang. “ (QS. Al Ahzab ayat 59)

Dan surah An Nisa Allah SWT berfirman :
“ Nikahilah perempuan yang kamu senangi dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khuatir tidak boleh berlaku adil maka nikahilah seorang saja. Atau hamba sahaya yang kamu miliki, yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim” (QS. An Nisa ayat 3)

Alangkah bersyukurnya para wanita muslimah yang taat. Karena Islam sangat menghormati dan menghargai hak mereka dengan berbagai keistimewaan yang dijanjikan Allah dalam Alquran dan hadist Nabi. Semoga kita lebih bertaqwa dan senantiasa bersyukur atas rahmat-Nya.

Akhir kata, wahai wanita kalian mudah masuk syurga dan mudah juga masuk neraka dan janganlah menjadi fitnah yang besar buat laki laki dan jangan menjadi musuh buat suami kalian.

Allah s.w.t berfirman,
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ مِنۡ أَزۡوَٲجِكُمۡ وَأَوۡلَـٰدِڪُمۡ عَدُوًّ۬ا لَّڪُمۡ فَٱحۡذَرُوهُمۡ‌ۚ وَإِن تَعۡفُواْ وَتَصۡفَحُواْ وَتَغۡفِرُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampunkan (mereka), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.”  (Surah At-Taghabun: 14)

===> 7 tanda-tanda awal isteri derhaka kepada suami.

Halaman Dunia Berbicara

Ciri - ciri dan sifat Wanita Solehah menurut Islam. Halaman-dunia

Read More Here