Sebelum ini saya pernah katakan yang saya akan terangkan serba sedikit Kenapa dikatakan fitnah itu lebih merbahaya daripada membunuh didalam blog saya yang lepas iaitu:
KEHIDUPAN... Dunia Akhir Zaman
KEHIDUPAN... Dunia Akhir Zaman
Sememangnya ramai yang mengulas ataupun menerangkan apa itu fitnah dan kenapa lebih merbahaya daripada membunuh. Dan dalam zaman ini ramai tidak sedar telah membuat fitnah. Semoga kita senantiasa berhati hati agar tidak melakukannya.
Maksud fitnah: Fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah S.W.T. Oleh karenya, Islam melarang umatnya memfitnah sebab fitnah adalah haram. Fitnah itu bila kita katakan yang tiada, laksanakan yang tiada, tidak menurut syarak...menjadi ada...dan yang perlu ada didalam Islam untuk setiap satu urusan menjadi tiada.
Maksud fitnah: Fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah S.W.T. Oleh karenya, Islam melarang umatnya memfitnah sebab fitnah adalah haram. Fitnah itu bila kita katakan yang tiada, laksanakan yang tiada, tidak menurut syarak...menjadi ada...dan yang perlu ada didalam Islam untuk setiap satu urusan menjadi tiada.
Dan didalam surah Al Baqarah ada dinyatakan berkaitan fitnah itu lebih merbahaya daripada membunuh kenapa?
Allah s.w.t berfirman maksudnya
Dan (ingatlah bahawa angkara) fitnah itu lebih besar bahayanya daripada pembunuhan dan janganlah kamu memerangi mereka di sekitar masjid Al-Haraam sehingga mereka memerangi kamu di situ. Oleh itu kalau mereka memerangi kamu (di situ), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang kafir.
(Al-Baqarah 2:191 )
Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan (sehingga) menjadilah agama itu semata-mata kerana Allah. Kemudian jika mereka berhenti maka tidaklah ada permusuhan lagi melainkan terhadap orang-orang yang zalim.
(Al-Baqarah 2:193 )
KENAPA? LEBIH MERBAHAYA DARIPADA MEMBUNUH.
Sebelumnya fahamai terlebih dahulu tentang hadis dibawah.
Nabi Muhammad s.a.w bersabda
Tahukah kalian apa itu ghibah (menggunjing)?. Para sahabat menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Kemudian beliau bersabda : Ghibah adalah engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci. Ada yang bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakan itu betul-betul ada pada dirinya?. Beliau menjawab : Jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian telah berbuat ghibah. Dan jika apa yang kalian katakan tidak betul, berarti kalian telah memfitnah (mengucapkan suatu kedustaan).
Sebelumnya fahamai terlebih dahulu tentang hadis dibawah.
Nabi Muhammad s.a.w bersabda
Tahukah kalian apa itu ghibah (menggunjing)?. Para sahabat menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Kemudian beliau bersabda : Ghibah adalah engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci. Ada yang bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakan itu betul-betul ada pada dirinya?. Beliau menjawab : Jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian telah berbuat ghibah. Dan jika apa yang kalian katakan tidak betul, berarti kalian telah memfitnah (mengucapkan suatu kedustaan).
Melalui pemahaman saya, bila kita mengatakan sesuatu lalu perkara itu tidak betul dan tiada didalam diri seseorang maka kita telah memfitnahnya maka bagaimana bila kita melaksanakan sesuatu urusan dan didalam urusan itu kita katakan dan perbuat sesuatu dengan menurut cara, peraturan yang tiada didalam Islam dan tidak menurut syarak... maka kita telah memfitnah agama kita sendiri yakni cara, peraturan agama kita sendiri. Kita mentiadakan yang perlu ada dan mengada kan yang tiada. Dimana bahayanya?
Bahayanya, membolehkan kita terkeluar dari agama kita sendiri, dan mengeluarkan ramai orang mahupun tanggungan kita sendiri dari agama yang dianuti. membolehkan terbatal urusan/ibadah yang kita lakukan...dan jika tidak diubah dan bertaubat...bahayanya... tiada siapa dalam umat Islam yang mahu masuk neraka kan?
Itulah bahayanya...bahaya daripada membunuh kerana boleh mengeluarkan seseorang itu dari agama yang dianutinya.
Apapun cara didalam setiap urusan apapun, seumpama cara dalam pemakaian(seumpama zaman ini ramai yang berpakaian tapi umpama telanjang, tidak melabuhkan pakaian), pemakanan hinggalah cara didalam pemerintahan(corak pemerintahan zaman ini amat kurang membawa rakyat beriman padaNya)...ditiadakan.
Bahayanya, membolehkan kita terkeluar dari agama kita sendiri, dan mengeluarkan ramai orang mahupun tanggungan kita sendiri dari agama yang dianuti. membolehkan terbatal urusan/ibadah yang kita lakukan...dan jika tidak diubah dan bertaubat...bahayanya... tiada siapa dalam umat Islam yang mahu masuk neraka kan?
Itulah bahayanya...bahaya daripada membunuh kerana boleh mengeluarkan seseorang itu dari agama yang dianutinya.
Apapun cara didalam setiap urusan apapun, seumpama cara dalam pemakaian(seumpama zaman ini ramai yang berpakaian tapi umpama telanjang, tidak melabuhkan pakaian), pemakanan hinggalah cara didalam pemerintahan(corak pemerintahan zaman ini amat kurang membawa rakyat beriman padaNya)...ditiadakan.
Apatah lagi bila seseorang pemerintah, memerintah dengan menurut cara, pertaturan yang tiada dalam Islam mahupun tidak menurut hukum syarak, maka dirinya sendiri telah mengeluarkan dirinya dari agama dan ditambah dengan rakyat yang ramai lalu menurut cara pemerintahan si pemerintah tadi...maka apa yang terjadi...berleluasa kebatilan dan kesyirikan.
Dari Abdullah bin Amru bin ‘Ash bahwa Rasulullah bersabda,
“Tidak ada seorang nabi pun sebelumku kecuali pasti menerangkan seluruh kebaikan kepada umatnya dan memperingatkan umatnya dari seluruh keburukan. Sesungguhnya umat kalian ini, kesempatannya dijadikan berada pada generasi awal. Ada pun generasi-generasi di akhir zaman akan menghadapi ujian besar dan perkara-perkara yang kalian ingkari.
Akan datang sebuah fitnah, sebagiannya lebih ringan dari sebagian lainnya (maksudnya: beratnya fitnah yang tengah menimpa akan dianggap lebih ringan bila dibandingkan beratnya fitnah yang akan terjadi sesudahnya). Setelah itu datang fitnah yang lain, maka seorang mukmin akan mengatakan, “Inilah yang membawa kebinasaanku.” Namun ternyata fitnah itu akhirnya berlalu dan datanglah fitnah yang lain, sehingga seorang mukmin berkata, ”Barangkali fitnah inilah yang akan membawa kehancuranku… barangkali fitnah inilah yang akan membawa kehancuranku.”(HR.Muslim Kitab Al-Imarah no.3431, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad).
“Tidak ada seorang nabi pun sebelumku kecuali pasti menerangkan seluruh kebaikan kepada umatnya dan memperingatkan umatnya dari seluruh keburukan. Sesungguhnya umat kalian ini, kesempatannya dijadikan berada pada generasi awal. Ada pun generasi-generasi di akhir zaman akan menghadapi ujian besar dan perkara-perkara yang kalian ingkari.
Akan datang sebuah fitnah, sebagiannya lebih ringan dari sebagian lainnya (maksudnya: beratnya fitnah yang tengah menimpa akan dianggap lebih ringan bila dibandingkan beratnya fitnah yang akan terjadi sesudahnya). Setelah itu datang fitnah yang lain, maka seorang mukmin akan mengatakan, “Inilah yang membawa kebinasaanku.” Namun ternyata fitnah itu akhirnya berlalu dan datanglah fitnah yang lain, sehingga seorang mukmin berkata, ”Barangkali fitnah inilah yang akan membawa kehancuranku… barangkali fitnah inilah yang akan membawa kehancuranku.”(HR.Muslim Kitab Al-Imarah no.3431, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya, menjelang terjadinya Kiamat ada fitnah-fitnah seperti penggalan-penggalan malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, tetapi pada petang hari ia menjadi kafir. Sebaliknya pada petang hari seseorang dalam keadaan beriman, namun di pagi hari ia dalam keadaan kafir. Orang yang duduk pada masa itu lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berjalan cepat. Maka, patahkan busur kalian, putus-putuslah tali kalian, dan pukullah pedang kalian dengan batu. Jika salah seorang dari kalian kedatangan fitnah-fitnah ini, hendaklah ia bersikap seperti anak terbaik di antara dua anak Adam (yakni sikap seperti Habil, jangan seperti Qabil).” (HR.Abu Daud no.4259).
Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda, “Bersegeralah kalian melakukan amal saleh sebelum datangnya fitnah yang seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seseorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi kafir; dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir.” (HR. Muslim: Kitab Al-Iman no.169).
Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda, “Bersegeralah kalian melakukan amal saleh sebelum datangnya fitnah yang seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seseorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi kafir; dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir.” (HR. Muslim: Kitab Al-Iman no.169).
Namun di antara berbagai fitnah yang dinubuatkan oleh beliau
Shalallaahu ‘Alahi Wasallam, tidak ada satu pun fitnah yang lebih berbahaya, lebih dahsyat, dan lebih keras efek yang ditimbulkannya melebihi fitnah Dajjal. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah.
“Semenjak Allah menciptakan keturunan Adam hingga hari kiamat nanti, tidak ada fitnah yang lebih besar di muka bumi ini dibandingkan fitnah Dajjal.” (HR.Muslim: Kitab Al-Fitan wa Asyrath As-Sa’ah no. 5239).
Shalallaahu ‘Alahi Wasallam, tidak ada satu pun fitnah yang lebih berbahaya, lebih dahsyat, dan lebih keras efek yang ditimbulkannya melebihi fitnah Dajjal. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah.
“Semenjak Allah menciptakan keturunan Adam hingga hari kiamat nanti, tidak ada fitnah yang lebih besar di muka bumi ini dibandingkan fitnah Dajjal.” (HR.Muslim: Kitab Al-Fitan wa Asyrath As-Sa’ah no. 5239).
Fitnah Dajjal itu lebih merbahaya....kerana mampu mentiadakan yang perlu ada yakni cara, peraturan yang ada didalam Islam dan mengada kan cara mahupun peraturan baru dan ia terlihat seumpama sama sehingga para ulama, pemimpin juga akan keliru sehinggakan dunia penuh dengan kebatilan dan Islam kembali hadir dalam keadaan asing.
Diakhir kata, saya memohon jika ada salah saya atau pun telah membuat fitnah... kejutkanlah diri ini.