Sesungguhnya Siapakah Sebenarnya Orang Gila Menurut Islam

                   Bismillah

Nuun. Demi Pena dan apa yang mereka tulis, -
(Al-Qalam 68:1) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark

Sebelum kita mengenal serta memahami siapakah orang gila menurut Islam,  terlebih dahulu fahami maksud akal.  Kita sebagai MANUSIA yang dicipta oleh Allah s.w.t telah dikurniakan akal untuk berfikir agar mampu memilih mana yang benar dan batil.

Fungsi Akal
Akal itu bererti pengekang atau pengikat, maka dia berfungsi untuk mengekang dan mengikat. Apa yang mesti diikat oleh akal itu? Rasûlullâh s.a.w telah bersabda dalam jawabannya kepada Syam'ûn bin Lawi bin Yahuda – salah seorang dari hawârî 'Isâ as. tantang fungsi akal, "Sesungguhnya akal itu adalah tali yang yang harus mengikat kebodohan dan jiwa. Kebodohan itu semisal binatang yang paling susah diurus, jika dia tidak diikat, maka dia akan tersesat." 
Yang dimaksudkan dengan kebodohan di sini dalam sabda Nabi s.a.w diatas adalah potensi manusia untuk berbuat makar kepada Allâh. Pada hakikatnya manusia yang melakukan keburukan itu adalah manusia yang bodoh. Firman Allâh 'azza wa jalla, "Ketahulilah mereka itulah yang bodoh, namun mereka tidak tahu." 
Dan firman-Nya,"Ketahuilah mereka itu orang-orang yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyedari." 
Imâm 'Alî bin Abî Thâlib as berkata, "Akal itu adalah makhluk yang mempunyai pasukan Allâh Yang Maha Pemurah sedangkan hawa itu pemimpin tentera syaitan. Dan nafsu ditarik-tarik diantara keduanya, yang mana saja dari keduan kekuatan itu yang menang, maka nafsu akan berada di pihaknya." 
Adakah Kita Orang Gila (Majnûn) Menurut Islam. 
Orang yang tidak berakal itu ada dua macam;
1.Orang yang tidak berakal karena memang dia tidak mempunyai akal (ruh akalnya tidak ada). Orang semacam itu jangan kita juluki sebagai 'orang gila', kita mesti menyebutnya orang yang terkena musibah (mushâb ). 
2.Orang yang tidak berakal karena dia tidak mau menggunakan akalnya yang ada pada dirinya. Orang semacam inilah yang disebut oleh Rasûlullâh s.a.w sebagai orang gila.
Suatu hari ada orang tidak normal yang lewat ke hadapan Nabi s.a.w, lalu di antara sahabat Nabi ada yang menyebutnya majnûn (gila). Rasûl berkata, "Jangan kamu katakan dia majnûn, tetapi katakanlah dia itu mushâb (orang yang terkena musibah). Orang gila itu hanyalah orang yang mengutamakan dunia di atas akhirat." 
Dalam riwayat yang lain beliau, "Sesungguhnya orang gila itu adalah hamba (manusia) baik laki-laki atau perempuan yang menghabiskan masa mudanya dalam ketidaktaatan kepada Allâh." 
Dalam riwayat yang lain beliau berkata, "Ini bukan orang gila, maukah kukabarkan kepadamu orang gila yang sebenarnya? Orang yang sombong dalam berjalannya, yang memandang dengan kedua sudut matanya dan yang menggerak-gerakkan kedua lambungnya dengan kedua bahunya, maka itulah orang gila sedangkan ini orang yang kena bala." 
          Orang yang mengutamakan dunia di atas akhirat disebut majnûn atau orang gila, dikarenakan dia tidak menggunakan akal. Coba kita pikirkan, dunia yang fana, yang akan binasa dan yang akan kita tinggalkan ini, mengapa harus diutamakan atas akhirat yang kekal abadi yang di sana manusia akan hidup untuk selama-lamanya; apakah sengsara dan menderita ataukah senang dan bahagia. Orang yang tidak taat pada Allâh juga merupakan bagian dari orang yang mengutamakan dunia di atas akhirat, dan termasuk orang gila juga. Dan sabdanya, "Sesungguhnya orang yang berakal itu adalah orang yang patuh kepada Allâh walaupun buta penglihatannya dan rendah status sosialnya. Dan orang jahil (gila) itu adalah orang yang tidak patuh kepada Allâh walaupun tampan dan kaya." 
Ada seorang kristen dari Najrân datang ke Madinah, menurut sebagian sahabat Nabi dia itu orang yang mempunyai kewibaan dan kehebatan hingga mereka mengatakan kepada Nabi saw, "Alangkah berakal itu orang keristen ini." Kemudian Nabi menyalahkan orang-orang yang mengatakan kalimat pujian ini seraya bersabda, "Diamlah kalian! Sesungguhnya orang yang berakal itu adalah orang yang mentauhidkan Allâh." 
Imâm 'Alî bin Abî Thâlib as berkata, "Orang yang berakal itu adalah orang yang menjauhi dosa-dosa dan membersihkan cela-cela." 
Mungkin kita ini juga belum dikatakan sebagai manusia yang berakal, kecuali apabila kita benar-benar taat kepada Allâh 'azza wa jalla, mentauhidkan-Nya, menjauhi segala dosa, membersihkan akhlak tercela dan tidak mengutamakan dunia di atas akhirat.
Fahami dan renungkan firmanNya yang terkandung dalam surah Al Qalam. Maka kita akan memahami adakah kita tergolong didalam kalangan orang yang gila?

Siapakah orangnya yang gila di antara kamu semua.
(Al-Qalam 68:6) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark

Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang yang sesat dari jalanNya, dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Al-Qalam 68:7) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark

Oleh itu (berpegang teguhlah pada ajaran Islam yang sedang engkau amalkan, dan) janganlah engkau menurut kemahuan orang-orang yang mendustakan (agama Allah).
(Al-Qalam 68:8) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark

Mereka suka kalaulah engkau bertolak ansur (menurut kemahuan mereka), supaya mereka juga bertolak ansur berlemah-lembut (pada zahirnya terhadapmu).
(Al-Qalam 68:9) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota Bookmark

Dan janganlah engkau (berkisar dari pendirianmu yang benar, dan jangan) menurut kemahuan orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina (pendapatnya dan amalannya), -
(Al-Qalam 68:10) | <Embed> | English Translation |Tambah Nota Bookmark

Yang suka mencaci, lagi yang suka menyebarkan fitnah hasutan (untuk memecah belahkan orang ramai), -
(Al-Qalam 68:11) | <Embed> | English Translation |Tambah Nota Bookmark

Yang sering menghalangi amalan-amalan kebajikan, yang melanggar hukum-hukum agama, lagi yang amat berdosa, -
(Al-Qalam 68:12) | <Embed> | English Translation |Tambah Nota Bookmark

Yang jahat kejam, yang selain itu tidak tentu pula bapanya.
(Al-Qalam 68:13) | <Embed> | English Translation |Tambah Nota Bookmark

Adakah kerana ia seorang hartawan dan ramai anak-pinaknya (maka ia mendustakan agama Kami)? -
(Al-Qalam 68:14) | <Embed> | English Translation |Tambah Nota Bookmark

Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat keterangan Kami, ia berkata: " (Ini ialah) cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu kala".
(Al-Qalam 68:15) | <Embed> | English Translation |Tambah Nota Bookmark

(Orang yang bersifat demikian, akan didedahkan kehinaannya) - Kami akan adakan tanda di atas hidungnya (yang berupa belalai itu).
(Al-Qalam 68:16)

Akhir kata,  secara ringkasnya
Ciri ciri orang gila itu adalah seperti berikut, 
1.Yang suka mencaci, lagi yang suka menyebarkan fitnah hasutan (untuk memecah belahkan orang ramai).
2.Yang sering menghalangi amalan-amalan kebajikan, yang melanggar hukum-hukum agama, lagi yang amat berdosa.
3.Yang jahat kejam, yang selain itu tidak tentu pula bapanya.
4.Adakah kerana ia seorang hartawan dan ramai anak-pinaknya (maka ia mendustakan agama Kami)

Didalam kehidupan kita didunia ini,  walaupun kita dikata bijak pandai dan berjaya didalam kerjaya,  atau mampu mencipta sesuatu untuk kemajuan dunia namun boleh termasuk kedalam golongan orang yang gila jika dunia lebih diutamakan.

Semoga Bermanfaat Buat Semua. 



No comments:

Halaman Dunia Berbicara

Ciri - ciri dan sifat Wanita Solehah menurut Islam. Halaman-dunia

Read More Here